Diterbitkan Pada September
26, 2011
Selama bertahun-tahun
banyak yang percaya jika bangsa Inca menyembunyikan sejumlah harta mereka di
suatu tempat, namun setelah sekian lama tidak juga ditemukan, harta karun ini
hanya dianggap sebagai mitos, benarkah demikian?
Ada banyak kisah mengenai
harta karun bangsa Inca, bahkan mitos mengenai kota Inca yang penuh dengan
emas, perak, dan batu berharga lainnya begitu terkenal di kalangan pemburu
harta.
Selain pemburu harta
karun, banyak mahasiswa yang tertarik juga untuk menemukan tempat tersembunyi
bangsa Inca ini karena mereka mendengar kabar bahwa penguasa Inca terakhir
menyembunyikan harta di suatu tempat di Peru.
Sayangnya, sampai saat
ini, tempat itu belum pernah ditemukan, namun tidak ada yang menyangkal juga
jika kisah mengenai harta karun tersebut adalah mitos, mengapa?
Suku Inca hidup di daerah
pegunungan yang sangat buruk untuk pertanian. Untuk mengatasi hal ini, biasanya
bangsa Inca membuat lahan khusus di daerah lereng yang curam untuk menanam
tanaman pokok mereka.
Mereka juga membuat sistem
irigasi, sehingga tanaman mereka bisa bertahan. Berbeda dengan bangsa Maya dan
Aztec, tanaman pokok bangsa Inca adalah kentang dan quinoa. Bangsa Inca juga
merupakan bangsa pertama yang menanam dan memanen kentang.
Pada tahun 1526, bangsa
Spanyol yang dipimpin oleh Fransisco Pizzaro mulai masuk ke wilayah Inca
setelah menjelajahi lautan dari Panama.
Setelah sampai di wilayah
Peru, mereka tahu jika daratan itu mengandung potensi dan kekayaan yang besar.
Pada saat itu, Inca merupakan kerajaan yang kuat di tanah Amerika, namun hingga
tahun 1527, kerajaan mereka dilanda wabah mematikan.
Wabah tersebut turut
merenggut nyawa sang kaisar, Huayna Capac Inca dan penasehatnya, Nunan Cuyachi.
Keadaan ini diperparah dengan perebutan kekuasaan antara Huascar dan Atahualpa
yang tak lain adalah putra mahkota Huayna.
Akhirnya Huascar menjadi
penguasa Inca dan Atahualpa mengambil alih komando pasukan kerajaan. Kedua
kakak beradik ini terus berusaha untuk merebut kekuasaan yang dimiliki
saudaranya.
Meskipun keadaan Inca
telah melemah, Pizzaro tidak langsung melakukan agresi militer karena wabah
yang masih melanda negeri itu, Pizzaro memutuskan untuk kembali ke Spanyol
lagi.
Pada tahun 1532, Pizzaro
bersama pasukannya telah menerima perintah dari Spanyol untuk menguasai wilayah
Inca.
Saat mereka tiba di wiayah
Inca, perang saudara tengah terjadi antara pasukan Huascar dengan pasukan
Atahualpa.
Perang saudara dan wabah
cacar yang melanda negeri itu telah membuat kerajaan Inca lemah, sehingga
Pizzaro dapat menyusun rencana agresinya dengan lebih mudah.
Tak lama kemudian, Pizzaro
berhasil menangkap Atahualpa, namun Atahualpa merencanakan sesuatu agar ia bisa
bebas. Untuk tujuannya ini, Atahualpa menjanjikan kekayaan yang berlimpah untuk
Pizzaro, dan ia benar-benar melakukannya.
Ia mengisi sebuah ruangan
dengan emas, perhiasan, berlian, keramik, dan barang-barang berharga lainnya,
ia juga mengisi satu ruangan khusus dengan perhiasan dari perak.
Pizzaro menerimanya, namun
ia merencanakan sebuah skenario untuk Atahualpa. Ia menuduh Atahualpa telah
merencanakan pembunuhan terhadap dirinya, dan untuk alasan itu, Atahualpa
akhirnya dibunuh.
Lalu, bagaimana dengan
nasib Huascar? Pizzaro berhasil mempengaruhi saudara Huascar yang bernama Manco
untuk membunuh Huascar agar ia bisa menjadi penguasa Inca.
Kerajaan Inca yang telah
runtuh membuat Manco berubah pikiran dan merencanakan balas dendam kepada para
penjajah dari Spanyol itu.
Dengan kecerdasannya, ia
mengatur rencana dan menjanjikan sebuah patung emas kepada Pizzaro jika ia
mengijinkannya untuk pergi ke lembah Yucay, padahal saat itu Manco tengah
ditahan oleh Pizzaro.
Karena tergiur oleh patung
emas itu, Manco akhirnya dilepaskan. Beberapa hari kemudian, Manco berhasil
mengumpulkan 100.000 pasukan dan langsung menyerang pasukan Spanyol.
Tak berapa lama kemudian, ia
dan pasukannya berhasil mengusir para penjajah tersebut dari tanah Inca.
Namun kejayaan Manco tidak
bertahan lama sampai akhirnya Spanyol mengirimkan lebih banyak pasukan dan
berhasil menaklukkan Inca sepenuhnya.
Spanyol memang mendapatkan
banyak perhiasan dan barang berharga lainnya dari bangsa Inca, namun mereka
yakin jika bangsa Inca masih memiliki kekayaan yang jauh lebih besar dari yang
mereka temukan di kerajaan itu.
Nah, sekarang yang menjadi
pertanyaan adalah apa motif dari pemburu harta karun yang mempercayai adanya
harta karun bangsa Inca ini?
Bangsa Spanyol adalah bangsa pertama yang memperoleh emas, berlian, dan barang berharga lainnya dari bangsa Inca, namun mereka memperolehnya dengan cara merampas, merampok, dan menjajah negeri Inca.
Bangsa Spanyol adalah bangsa pertama yang memperoleh emas, berlian, dan barang berharga lainnya dari bangsa Inca, namun mereka memperolehnya dengan cara merampas, merampok, dan menjajah negeri Inca.
Pizzaro tahu jika
peradaban Inca telah ada puluhan hingga ratusan tahun sebelum invasi mereka ke
Peru. Jadi, tidak ada alasan bagi bangsa Inca untuk menyembunyikan harta yang
telah mereka kumpulkan sejak ratusan tahun yang lalu.
Peru dikenal sebagai
wilayah yang memiliki banyak tambang emas dan perak, bahkan masih beroperasi
hingga saat ini, hal ini menunjukkan bahwa dahulu kala wilayah ini memang kaya
akan emas dan perak, sehingga tidak perlu diragukan lagi mengapa bangsa Inca
memiliki artifak yang sebagian besar terbuat dari logam mulia.
Sampai saat ini, lebih
dari 5.000 artifak bangsa Inca telah ditemukan dan menjadi rebutan antara
pemerintah Peru dengan pihak Universitas Yale yang telah menemukan artifak
tersebut, walaupun sebagian besar dari artifak tersebut terbuat dari perunggu,
keramik, atau batu.
Namun, tidak sedikit juga
artifak yang terbuat dari emas dan batu berharga ditemukan, dan nilainya saat
ini diperkirakan mencapai jutaan Dollar.
Kota El Dorado yang
legendaris itu juga diduga sebagai salah satu tempat harta karun bangsa Inca
disimpan, namun kota yang tersembunyi itu belum ditemukan hingga hari ini.
Selain El Dorado, ada lagi
sebuah tempat tersembunyi yang diduga menjadi tempat disimpannya harta karun
bangsa Inca, yaitu kota Paititi. Paititi merupakan sebuah kota tersembunyi
bangsa Inca, konon tidak semua bangsa Inca yang mengetahuinya.
Pintu Menuju Harta Karun
Inca
Masalahnya adalah dimana pintu masuk menuju kota yang hilang itu? Para mahasiswa dan pemburu harta karun dibuat bingung dengan keberadaan pintu masuk ini karena tidak ada petunjuk sama sekali.
Masalahnya adalah dimana pintu masuk menuju kota yang hilang itu? Para mahasiswa dan pemburu harta karun dibuat bingung dengan keberadaan pintu masuk ini karena tidak ada petunjuk sama sekali.
Namun, pada tahun 1909,
seorang mahasiswa, pemburu harta karun, dan seorang petualang, Hiram Bingham
menemukan reruntuhan kuno di wilayah Choqquequirau.
Dia menemukan reruntuhan
kuno itu tersembunyi di hutan dekat wilayah Choqquequirau, namun setelah ia
menjelajahi tempat itu, ia tidak yakin jika reruntuhan itu adalah pintu masuk
menuju kota yang hilang.
Meskipun gagal pada temuan
pertama, ia tidak menyerah dan mengulang lagi pencariannya. Ketika dalam
perjalanan, ia bertemu dengan seorang Indian bernama Melchor Anteaga.
Melchor menceritakan
sebuah rahasia kepada Bingham, tentang sebuah reruntuhan kuno yang terletak
2.000 kaki diatas Urubamba.
Melchor bahkan memandu
Bingham untuk sampai ke tempat itu. Sesampainya disana, ia melihat sebuah
reruntuhan kuno dengan arsitektur yang indah, namun ia ragu jika reruntuhan itu
adalah Vilcambamba, kota yang diduga menjadi pintu masuk menuju kota yang
hilang.
Bingham juga dikenal
sebagai penemu kota Macchu Pichu yang terkenal itu, dan berkat dia, kota yang
terlupakan itu kini bisa dikenal oleh dunia.
Oh ya, tokoh Indiana Jones
konon terinspirasi dari Bingham, bedanya Bingham bukanlah seorang arkeolog,
namun ia suka berpetualang dan menjelajahi hutan.
Ok, Setelah penemuan
reruntuhan kuno itu, kabar mengenai kota Vilcambamba mulai hilang dan dilupakan
sampai pada tahun 1964.
Pada tahun itu, sekelompok
petani yang hendak membuka lahan di sebuah hutan, menemukan reruntuhan kuno
lainnya, dan mereka memberi nama tempat itu dengan sebutan Gran Pajaten.
Reruntuhan ini terletak di
sebuah lahan yang cukup luas, karena setelah diteliti, ditemukan 3.000
bangunan.
Arsitekturnya pun cukup
unik, karena terletak di ketinggian 9.500 kaki diatas permukaan laut dan semua
reruntuhan dihubungkan dengan sebuah jalan. Di beberapa wilayah di reruntuhan
ini, jalan tersebut dibuat lebih lebar dan berakhir ke dalam hutan.
Sebagian Harta Karun Suku
Indian Inca.
Pihak Amerika tertarik
untuk meneliti tempat ini, dan puncaknya pada tahun 1965, Ekspedisi yang
dipimpin oleh Jenderal Savoy menemukan sebuah kota yang hilang lainnya.
Kota ini luasnya mencapai
1 mil persegi, dan di pintu masuknya terdapat susunan batu dengan bentuk khas
bangsa Inca.
Sayangnya, Jendral Savoy
tidak menemukan petunjuk apapun mengenai kota Vilcambamba yang diduga kuat
sebagai pintu masuk menuju kota El Dorado atau kota Paititi.
Dengan berakhirnya
ekspedisi Jendral Savoy, keberadaan kota El Dorado, Paititi, Vilcambamba, dan
Harta Karun bangsa Inca masih menjadi misteri.
Well, kisah diatas memang
terdengar seperti kisah dalam film National Treasure, Tomb Raider, atau Indiana
Jones, namun tidak dapat dipungkiri lagi, legenda mengenai kota emas El
Doarado, kota Paititi, dan harta karun bangsa Inca begitu menarik bagi pemburu
harta karun.
Dan mungkin saja suatu
saat nanti harta karun bangsa Inca benar-benar ditemukan dan menjadi National
Treasure pertama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar